1.1 KONSEP DASAR ERD
Bahasan Sistem Basis Data kali ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD)
salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam
pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi
ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah
salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.
Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
-
Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
-
Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana mereka bergantung.
- Cardinality Ratio Constraint :
Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya.
Jenis Cardinality Ratio : - 1:1
PARTICIPATION CONSTRAINTMenjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain .Terdapat 2 macam Participation Constraint :
- Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain.- Partial Participation
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas
adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
1.3 TAHAP ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER
adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan
disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk
menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari
istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah
tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke
model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis
ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang,
Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar